Konsep Dasar
Pemrograman
Sebelum kita membuat suatu bahasa pemrograman, maka kita
perlu mengetahui:
- Pemahaman masalah
- Solusi masalah
- Pemahaman tata bahasa (sintaks) bahasa pemrograman
Baru setelah itu dapat kita buat pemrograman, memakai bahasa
pemrograman yang menurut kita paling sesuai menurut kebutuhan.
Contoh : Pascal, Cobol, untuk bisnis, Delphi, dll.
program adalah kumpulan instruksi yang
digunakan untuk mengatur
komputer agar melakukan suatu
tindakan tertentu. Tanpa program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuat
apa-apa. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa komputer mencakup tiga aspek
penting, yaitu berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software)
yang dalam hal ini berupa program, perangkat akal (brainware) atau orang yang
berperan dalam operasi komputer maupun pengembangan perangkat lunak (operator).
Program merupakan
himpunan atau kumpulan instruksi yang dibuat oleh programmer atau suatu executable dari suatu software.
Pemrograman
adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk
mengerjakan sesuatu, dimana
instruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer atau yang
dikenal dengan bahasa pemrograman.
Orang yang membuat program biasa
disebut pemrogram (programmer).
Adapun aktivitas yang berhubungan dengan pembuatan program dinamakan
pemrograman (programing).
Pemrograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke
komputer untuk mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan
bahasa yang dimengerti oleh komputer atau yang dikenal dengan bahasa
pemrograman.
Bahasa Pemrograman merupakan
prosedur atau tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua
factor penting, yaitu sintaks dan semantik.
Fungsi Bahasa
Pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai
alat komunikasi antara pemrogram dengan komputer.
Secara umum terdapat 4 kelompok Bahasa Pemrograman, yaitu :
1.
Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro,
Delphi, Visual C)
2.
High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
3.
Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
4.
Low Level Language (seperti bahasa Assembly)
Tipe Pemrograman
ada 7 macam, yaitu :
- Pemrograman Prosedural
Algoritma berisi urutan
langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang
prosedural.
Definisi prosedural adalah :
a. Tahap-tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
b. Metode
langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah.
Bahasa tingkat tinggi seperti
Cobol, Basic, Pascal, Fortran dan C mendukung kegiatan pemrograman prosedural,
karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural.
- Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah
bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur.
Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam
program dan dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap
pemanggilan. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung
abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Contoh bahasa pemrograman
terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.
- Pemrograman Modular
Dalam pemrograman modular, program
dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan
tugas tunggal. Dengan membagi masalah ke dalam modul-modul, maka masalah akan
menjadi sederhana sehingga program dapat lebih mudah disusun dan dipahami.
Pemrograman modular diterapkan
dengan menggunakan sub-routine, yaitu sebuah kumpulan perintah yang melakukan
tugas pemrosesan yang terbatas. Pemrograman ini banyak dimanfaatkan oleh Bahasa
Pemrograman Berbasis Obyek.
- Pemrograman Fungsional
Disebut bahasa pemrograman
fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa fungsi-fungsi.
Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah satu bahasa pemrograman yang
memperlakukan proses komputasi sebagai evaluasi fungsi-fungsi matematika.
Contoh : Lisp, Scheme, ML, Haskell.
- Pemrograman Berorientasi Obyek
Obyek : elemen yang memiliki
fungsi, metode, karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
Class : kumpulan obyek-obyek yang
memiliki kesamaan karakteristik.
- Merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan obyek-obyek yang tersedia atau membuat suatu obyek tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman.
- Mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana layaknya yang ada di dunia nyata
- Relatif lebih fleksibel dan mudah diadaptasikan terhadap perubahan suatu program
- Memiliki feature yang memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas suatu obyek dengan adanya class, instance, encapsulation, inheritance, reusability, dan polymorphism.
Contoh : C++, SmallTalks, Java.
- Pemrograman Visual
- Penggunaan ekspresi visual (seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam proses pemrograman
- Mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam dua (atau lebih) dimensi
- Pemrograman Even-Driven
Menggunakan konsep “jika sebuah
aksi/perintah dilakukan terhadap sebuah obyek, apa yang akan terjadi/dilakukan
oleh obyek tersebut selanjutnya”.
Sangat fleksibel dalam pembuatan
koding program, karena sudah mengunakan konsep OOP dimana pemrograman dapat
dimulai dari obyek yang diinginkan tanpa harus terurut. Biasanya meruapakan
jenis bahasa pemrograman visual.
Contoh :
Visual Basic, Visual C++, Delphi.
Kriteria Bahasa Pemrograman
Seorang programmer akan memilih bahasa pemrogramannya jika merasa bahwa bahasa pemrograman tersebut bagus dan mudah untuk digunakan.
Ada
beberapa
kriteria untuk penilaian
suatu
bahasa pemrograman, yaitu :
a. Clarity, simplicity dan unity
Bahasa pemrograman
harus dapat menolong programmer untuk
membuat suatu desain program jauh sebelum programmer melakukan coding. Kemudahan, kesederhanaan, dan kesatuan merupakan suatu kombinasi yang membantu programmer mengembangkan suatu algoritma sehingga algoritma yang
dihasilkan
mempunyai
kompleksitas yang rendah.
Sintaks bahasa pemrograman mempengaruhi kemudahan ketika program mulai ditulis, dites, dan dimodifikasi. Program yang mudah dibaca adalah kunci dari
hal
tersebut.
b. Orthogonality
Orthogonality
menunjuk kepada suatu atribut yang dapat dikombinasikan dengan beragam fitur bahasa pemrograman sehingga setiap kombinasinya mempunyai arti dan dapat digunakan. Contohnya,
suatu bahasa pemrograman
mendukung suatu ekspresi yang dapat menghasilkan suatu nilai, dan
bahasa
pemrograman tersebut juga mendukung
statemen kondisi yang mengevaluasi
suatu ekspresi untuk mendapatkan nilai true dan false. Dua fitur dari bahasa
pemrograman tersebut, yaitu ekspresi dan statemen kondisi, adalah orthogonal
jika sembarang ekspresi dapat digunakan
(dan
dievaluasi)
di dalam
statemen kondisi.
Ketika fitur bahasa pemrograman adalah orthogonal, maka bahasa
pemrograman tersebut
akan mudah dipelajari
dan
program akan mudah
ditulis karena
hanya ada sedikit exception dan case
yang harus diingat.
c. Kewajaran untuk aplikasi
Bahasa pemrograman membutuhkan sintaks yang tepat/cocok yang digunakan
pada
struktur program untuk merefleksikan struktur logika yang melandasi suatu algoritma.
Bahasa pemrograman harus mempunyai struktur
data, operasi-operasi, struktur
kontrol, dan sintaks alami yang tepat/cocok untuk memecahkan suatu masalah.
Suatu bahasa pemrograman didesain secara khusus untuk kebutuhan tertentu, misalnya PROLOG digunakan untuk keperluan deduksi atau C++
untuk pemrograman berorientasi objek.
d. Mendukung abstraksi
Abstraksi merupakan suatu hal yang substansial bagi programmer
untuk membuat suatu solusi dari masalah yang dihadapi, sehingga abstraksi tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan menggunakan fitur-fitur
yang ada dalam
bahasa pemrograman.
e.
Kemudahan untuk verifikasi program
Verifikasi program merupakan
hal
penting bagi
sebuah program karena
denganverifikasi
yang mudah maka suatu program akan dengan mudah dibangun dan dikembangkan.
Kesederhaan struktur semantik
dan
sintaks merupakan aspek primer yang
mempengaruhi
kesederhanaan verifikasi program.
f.
Lingkungan
pemrograman
Bahasa pemrograman yang mempunyai lingkungan pemrograman yang baik dan lengkap akan memudahkan
programmer untuk mengimplementasikan abstraksi
yang sudah disusunnya. Lingkungan
pemrograman
di
sini dapat
berarti editor yang digunakan dokumentasi yang baik dari bahasapemrograman, fasilitas
debugging, user interface yang baik, ataupun tool lain
yang dapat digunakan
untuk memudahkan pekerjaan programmer.
g. Portabilitas program
Salah satu kriteria penting
untuk proyek
pemrograman adalah kemudahan
program yang sudah jadi untuk dipindah-pindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan,
ke komputer lain yang akan
menggunakannya.
h. Biaya penggunaan
Biaya merupakan elemen
penting dalam mengevaluasi
suatu
bahasa
pemrograman. Ada beberapa biaya yang dapat diukur, yaitu:
Biaya eksekusi program
Program yang sering dieksekusi akan membutuhkan
suatu kode executable yang efisien sehingga cepat untuk dieksekusi. Semakin cepat suatu program dieksekusi maka akan
semakin
murah biaya eksekusi program.
Biaya translasi/kompilasi program
Untuk pembelajaran, kecepatan translasi lebih diutamakan
daripada kecepatan eksekusi karena
pada pembelajaran lebih sering dilakukan
translasi/kompilasi daripada eksekusi program yang dihasilkan. Oleh karena
itu, lebih dibutuhkan
compiler
yang
efisien dibandingkan kode
executable
yang efisien.
Biaya penciptaan, testing dan penggunaan
program
Semakin baik dan lengkap lingkungan pemrograman pada bahasa
pemrograman maka ketiga biaya
ini akan menjadi rendah. Hal ini
disebabkan tidak banyak waktu dan tenaga
serta pikiran yang dicurahkan ke pembuatan program.
Biaya pemeliharaan program
Pemeliharaan program termasuk perbaikan error yang muncul ketika
program sudah
digunakan, perubahan yang dibutuhkan pada program ketika hardware atau sistem operasi berubah,
dan
penyesuaian kebutuhan dengan
kebutuhan yang baru.
Pemeliharaan merupakan salah satu biaya terbesar dari life cycle
cost dan
merupakan suatu hal yang membosankan bagi programmer.
Tahap Pengembangan
Program
1.
Data
Data : bahan
mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat digunakan oleh user
atau pemakai.
1. Tipe
Data Dasar merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang
didefinisikan oleh bahasa pemrograman.
Tipe data dasar dibagi menjadi
lima bagian, yaitu :
a.
Tipe Data Numerik
: setiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe data numerik yaitu untuk
menyimpan data berupa angka.
·
Integer
: merupakan bilangan bulat positif
dan negatif
·
Real : merupakan bilangan desimal atau
mantissa
·
Subrange : merupakan sebuah subtype dari tipe
data integer dan terdiri dari
urutan nilai-nilai
integer dalam range yang terbatas
·
Fixed-point
real : bilangan ini direpresentasikan dengan urutan digit yang
mempunyai panjang
tetap dengan titik desimal diposisikan di
tempat
yang diberikan antara dua digit
b.
Enumerasi : adalah suatu urutan list dari
nilai-nilai yang berbeda.
c.
Boolean : tipe data untuk
merepresentasikan True atau False (biasa
digunakan dalam penyeleksian
kondisi).
d.
Character : berupa sebuah karakter yang
ditulis diantara tanda petik tunggal
atau ganda ( ‘ atau
“ ) tergantung dari bahasa pemrograman yang
digunakan.
e.
String : urutan-urutan dari
karakter yang terletak diantara tanda petik
tunggal atau
ganda ( ‘ atau “ ) tergantung dari bahasa
pemrograman yang digunakan.
f. Internationalization : disebut I18N
2. Tipe
Data Terstruktur : merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data
dasar, contohnya : array, record, string, list dan file.
3. Tipe
data didefinisikan oleh pemakai : tipe data ini biasa disebut Enumerasi
4. Tipe
Data Penunjuk : contoh tipe data penunjuk adalah pointer
2.
Model
Komputasi
Ada
tiga model dasar komputasional :
fungsional, logika, dan imperatif. Sebagai tambahan terhadap satuan
nilai-nilai dan operasi yang berhubungan, masing-masing model komputasional
mempunyai satu set operasi yang digunakan untuk menggambarkan komputasi.
a.
Model Fungsional : terdiri dari
satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi fungsi dan komposisi
fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai argumentasi dan
mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatu program
adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu komputasi adalah aplikasi
fungsi.
b.
Model Logika : terdiri dari
satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis. Program terdiri
dari definisi hubungan dan suatu komputasi adalah suatu bukti(suatu urutan
kesimpulan).
- Model Imperatif : terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.
3.
Definisi
Sintaks, Sematik, dan Pragmatis
Sintaks : aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata cara penulisan huruf, angka dan
karakter lain.
Contoh : pada pembuatan
program Pascal
antara
dua statement
dipisahkan
oleh titik koma (;).
X := 1 ; X := X +
1;
Sintaks sebuah bahasa berhubungan dengan struktur
bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa
kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan memakai
struktur ini, kita bisa membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita musti memenuhi sintaks (baca:
aturan struktur bahasa) agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam
bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel dengan sebuah nilai, kita memakai
operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’. Contoh dalam BASIC:
a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1.
Semantik : mendefinisikan arti dari dari program yang benar secara sintaks dari
bahasa
pemrograman tersebut.
Contoh : Pada pembuatan program C
Int vector [10]
Arti semantiknya : akan menyebabkan ruang sebanyak
10
elemen
integer
diberikan kepada variabel bernama
vector ( 0 – 9 untuk array dalam C)
Semantik sebuah bahasa menggambarkan hubungan antara
sintaks dan model komputasi. Sederhananya, semantik menjelaskan arti dari
program.
Analoginya sebagai berikut. Apabila kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita bisa menghasilkan kalimat-kalimat.
Apabila kita mengasilkan kalimat Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi, apabila saya membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun, secara semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer tidak bisa mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa dengan mudah terjadi.
Analoginya sebagai berikut. Apabila kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita bisa menghasilkan kalimat-kalimat.
Apabila kita mengasilkan kalimat Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi, apabila saya membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun, secara semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer tidak bisa mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa dengan mudah terjadi.
Sebagi contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5) {
echo ‘Nilai a=5′;
}
Apabila program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan. Apabila bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu Nilai a=5, walaupun nilai variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintaks operasi ini sudah benar.
Tapi, apabila yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka seharusnya memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya menjadi
if(a==5){
echo ‘Nilai a=5′;
}
Pragmatis
: memperhatikan tentang pemakaian bahasa, area aplikasi,
kemudahan
implementasi dan penggunaan, dan sukses bahasa didalam
desain
pelaksanaan tujuannya. Kekuatan yang membentuk suatu bahasa
pemrograman meliputi
arsitektur komputer, praktek rancang-
bangun perangkat lunak (terutama daur hidup perangkat lunak),
model
komputasional, dan daerah
aplikasi (contoh:
alat penghubung
pemakai, sistem pemprograman, dan sistem ahli).
Tujuan umum bahasa pemrograman
berpegang
pada prinsip desain bahasa pemrograman yang berikut.
Pragmatik berhubungan dengan kemudahan implementasi dan
efisiensi. Dalam analoginya dengan bahasa, kita bisa saja memberitahukan ke
seseorang “Jangan merokok” apabila ada peraturan yang melarang seseorang
merokok di dalam sebuah ruangan. Kalimat singkat seperti itu sebenarnya sudah
cukup efisien. Tapi, dalam kesempatan lain kita bisa saja memakai kalimat
“Mohon Anda jangan merokok di sini karena menurut peraturan pemerintah daerah
nomor XXX tahun XXX dinyatakan bahwa merokok di tempat umum akan mengakibatkan
pelanggaran peraturan, selain itu dari sisi kesehatan… blah blah blah”.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
4.
Prinsip-prinsip
Desain Bahasa Pemrograman
Prinsip Kelengkapan Komputasional
Model komputasional
untuk tujuan
umum suatu bahasa pemrograman
harus universal.
Prinsip Implementasi
Implementasi harus efisien
dalam
penggunaan waktu dan ruangnya.
Prinsip
Memprogram harus
ditulis
dalam suatu bahasa yang
mencerminkan
daerah masalah.
Prinsip Desain
Bahasa pemrograman
Suatu
bahasa program harus dirancang untuk memudahkan agar dapat dibaca dan ditulis
untuk para pemakai manusianya dan pelaksanaan efisien pada perangkat keras yang
tersedia.
Keadaan
dapat dibaca dan ditulis dimudahkan oleh prinsip yang berikut.
Prinsip
Kesederhanaan
Bahasa
harus didasarkan atas yang paling sedikit
Prinsip
Orthogonal
Fungsi
mandiri harus dikendalikan oleh mekanisme mandiri.
Prinsip
Keteraturan
Satu
set object disebut reguler berkenaan dengan kondisi beberapa jika, dan hanya
jika, kondisi dapat digunakan untuk masing-masing unsur set.
Prinsip Sifat
Ekstensibilitas(dapat
diperpanjang)
Object
baru dari tiap kelas sintaktis mungkin dibangun (digambarkan) dari dasar dan
digambarkan membangun dengan suatu cara sistematis.
Prinsip
keteraturan dan ekstensibilitas memerlukan konsep dasar bahasa harus diterapkan
secara konsisten dan yang bersifat universal.
Pada
halaman berikut kita akan belajar bahasa pemrograman sebagai perwujudan model
komputasional, ilmu semantik sebagai hubungan antara model komputasional dan
sintaksis, dan berhubungan pragmatis.
Prinsip Clarity,
Simplicity dan Unity
Bahasa pemrograman harus dapat menolong programmer untuk
membuat suatu desain program jauh sebelum programmer melakukan coding.
Kemudahan, kesederhanaan dan kesatuan merupakan suatu
kombinasi yang membantu programmer mengembangkan suatu algoritma sehingga
algoritma yang dihasilkan mempunyai kompleksitas yang rendah.
Orthogonality
Orthogonality menunjuk kepada suatu atribut yang dapat
dikombinasikan dengan beragam fitur bahasa pemrograman sehingga setiap
kombinasinya mempunyai arti dan dapat digunakan.
Kewajaran untuk Aplikasi
Bahasa pemrograman membutuhkan sintaks yang cocok/tepat yang
digunakan pada struktur program untuk merefleksikan struktur logika yang
melandasi suatu algoritma.
Mendukung Abstraksi
Abstraksi merupakan suatu hal yang substansial bagi
programmer untuk membuat suatu solusi dari masalah yang dihadapi. Kemudian
abstraksi tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan menggunakan fitur-fitur
yang ada dalam bahasa pemrograman.
Kemudahan untuk
Verifikasi Program
Verifikasi program merupakan hal penting bagi sebuah program
karena dengan verifikasi yang mudah maka satu program akan dengan mudah
dibangun dan dikembangkan.
Lingkungan
Pemrograman
Bahasa pemrograman yang mempunyai lingkungan pemrograman
yang baik dan lengkap akan memudahkan programmer untuk mengimplementasikan
abstraksi yang sudah disusunnya.
Portabilitas Program
Salah satu kriteria penting untuk proyek pemrograman adalah
kemudahan program yang sudah jadi untuk dipindah-pindahkan dari komputer yang
digunakan untuk membuat dan mengembangkan ke komputer lain yang akan
menggunakannya.
Biaya Penggunaan
Biaya merupakan elemen penting dalam mengevaluasi suatu
bahasa pemrograman.
Ada beberapa biaya yang dapat diukur yaitu :
- Biaya Eksekusi Program
- Biaya Translasi/kompilasi Program
- Biaya Penciptaan, Testing dan Penggunaan Program
- Biaya Referensi :
- R. Sedgewick, Algorithms, Addison-Wsley, 2002.
- Yay Singlemann, Business
Programming Logic 2/e, Prentice Hall Engelwood Cliffs, New Jersey,
1982.
- Clark, R, Comparative
Programming Languages 3/e, Addison Wesley, 2001.
- Bel, H. dan Grune, D., Programming
Languages Essentials, Addison Wesley, 1994.
- Sebest, R.W., Concepts of
Programming Languages 5/e, Addison Wesley, 2002.
- Binanto, Iwan, Konsep Bahasa Pemrograman, Andi, Yogyakarta, 200
Tidak ada komentar:
Posting Komentar